Lowongan Dokter Jogja Call Klinik Apotek Az Zahra 0274 711 3954 0821 3485 1327 PIN BB 25A87B74 Lowongan Dokter Yogyakarta untuk Praktek Dokter Umum Spesialis. 

Lowongan Dokter Jogja
Coba saja tengok kualitas layanan kesehatan yang diselenggarakan pusat kesehatan masyarakat (Puskemas). Hampir seluruh Puskemas DKI Jakarta sudah mendapatkan sertifikat ISO dari lembaga standarisasi internasional, Societe Generalede Surveillance (SGS).

Tengok saja di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta utara. Sebanyak 11 dari 13 Puskesmas di wilayah ini meraih sertifikasi ISO 9001: 2008. Ke-11 Puskesmas tersebut adalah Warakas, Kebon Bawang I, Papanggo I, Papanggo II, Sunter, Sunter Agung I, Sunter Agung II, Sunter Jaya I, Sunter Jaya II, Tanjung Priok, dan Sungai Bambu.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, saat ini di Jakarta terdapat 340 Puskesmas, yaitu 44 Puskesmas kecamatan dan 296 Puskesmas kelurahan. ”Tentu jumlah Puskesmas akan ditambah, agar masyarakat semakin terlayani kesehatannya,” kata Foke.

Selain kualitas layanan sudah baik, biayanya juga murah. Seperti pengakuan Rina, pasien Puskesmas, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. “Hanya dengan Rp2.000 saja, kami bisa periksa, sekaligus dapat obat. Kami merasa sangat terbantu dengan layanan kesehatan di Puskesmas,” tutur Rina yang baru saja memeriksakan giginya.

Selain murah, dia juga terkesima dengan kebersihan Puskesmas. Ini sangat berbeda dibanding enam tahun lalu. Kala itu, Puskesmas terkesan tak terurus. Demikian pula layanan 24 jam yang dilakukan Puskesmas, sangat membantu. “Kalau sakit mendadak, kita enggak perlu ke rumah sakit yang jaraknya jauh. Cukup ke Puskesmas,” katanya.

Foke sadar tentang ini. Karena itu, dia bertekad terus menggenjot kinerja Puskemas. Menurut Foke, soal kualitas layanan kesehatan di Puskemas, Jakarta adalah yang terbaik. Bahkan, Foke siap mundur jika ada daerah lain yang unggul ketimbang Jakarta. “Kalau ada (Puskesmas) di tempat lain yang lebih baik daripada Jakarta, saya siap berhenti jadi gubernur,” katanya.

RAWAT INAP
Untuk menjamin kesehatan warganya, Foke bertekad ‘memoles’ wajah Puskesmas. Targetnya, seluruh Puskesmas akan dilengkapi fasilitas rawat inap pada 2014. “Ini program kami. Sampai tahun 2014, seluruh Puskesmas kecamatan sudah punya rawat inap,” katanya.

Saat ini sebagian besar Puskesmas di Jakarta sudah dilengkapi ruang rawat inap. Sehingga ini membuat warga Jakarta tak perlu repot ke rumah sakit hanya untuk sekadar chek up atau berobat. “Kalau mau berobat, silakan manfaatkan Puskesmas. Nggak perlu jauh-jauh ke rumah sakit. untuk itu, Pemprov bertekad melengkapi fasilitas Puskesmas di setiap kecamatan,” katanya.

Kesiapan fasilitas rawat inap terlihat di Puskesmas Pademangan, Jakarta utara. Di sini, layanan 24 jam juga sudah tersedia. Demikian pula, Puskesmas Koja, Jakarta utara. Fasilitas rawat inapnya tinggal menunggu kesiapan SDM-nya saja. Sedangkan, Puskesmas Cilincing, Jakarta Utara, sudah melayani rawat inap untuk persalinan dan gizi buruk.

Untuk Jakarta Barat, Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk merupakan Puskesmas unggulan. Karena memiliki poli yang cukup lengkap. Terdapat 10 poli, diantaranya poli umum, poli mata, poli gigi, poli paru, poli gizi, poli anak, poli penyakit dalam, poli kandungan, dan bahkan ada pula bagian konsultasi remaja. Setiap hari, Puskesmas ini melayani 300 sampai 400 pasien. Dari jumlah ini, 30 persen sampai 40% masuk kategori miskin (Gakin).

Demikian pula, Puskesmas Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, memiliki fasilitas komplit. Memiliki beberapa klinik, diantaranya klinik Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), gigi, THT, mata, paru, gizi dan diabetes melitus (DM), kulit, neurologi, fi sioterapi, sampai ruang inap bersalin untuk ibu yang melahirkan.

Soal biaya, tak perlu khawatir. Karena cukup terjangkau kocek rakyat kecil. Hanya dengan Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribu, masyarakat bisa menikmati pemeriksaan kesehatan berikut obat.

Bukan hanya itu. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga akan memberi bantuan bagi warga yang tidak mampu untuk berobat. Foke memberi contoh, baru-baru ini ada seorang warga menderita pendarahan otak. untuk menyembuhkan, harus dilakukan operasi besar dengan biaya besar. Kebetulan si warga, orang tak mampu. Mendengar informasi ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, langsung bergerak memberi bantuan. “Alhamdulillah, sekarang sudah bisa bicara. Ini merupakan bukti bahwa pelayanan kesehatan di DKI Jakarta tidak pilih kasih, semua punya hak yang sama asalkan sesuai prosedur,” kata Foke.

Sumber : metropolitan.inilah.com/read/detail/1861816/murah-meriah-berobat-ke-puskesmas#.UplfHie9uho

Diposting oleh Henri K. on Jumat, 29 November 2013